Fisheries Development,Freshwater Fish,Seawater Fish, Selling Vaccines Fish

Sunday, April 6, 2008

A little abbout artemia

kaynere said...
in English

Yesterday I promised to make article about fishery. I start by what I have a few knowledge. Artemia, subject which I research have time to, during 6 month of in Lab Udang BBAP Jepara, 1 year in Tambak ArLes Waco Lasem, 1 year with study field per case in Rembang.

Why Artemia, is possible question as a when choosing subject. You have ever finds organism which able to stay in salinity area 0 permil then finds it is again balmy life at salinity 250 permil ( NB : salinity sea-water 30-35 permil). Possibly if you was not people fishery, I can explain if artemia was the infinite is being that is very sexy ( dani said). so, Artemia in a pinch for example high salinity ( spanned salinity starts 150 permil if according to book, but I still finding it life with enjoy at salinity 250 permil) , high density. its will protect descendant by forming cyst dorman. This dorman cyst will become individual artemia or usualy is jargon by hatching at normal condition, takes example normal salinity and normal density, if in book between 15-150 permil). Possibly here I need to return to affirms about life cycles artemia. under normal circumstances mains artemia will lay eggs in ovary and then will release
nauplii/artemia which is newborn ( the like this called as ovovivipar). And hereinafter will experience adult normal cycle breeding ( not marry ...) and laid eggs then bears nauplii again. But if meeting with hard condition to lived hence artemia will yield cyst covering up egg in its(the ovary.

And cyst ( its form capsular of sand) in by it to contain this artemia can be hold up 10 years outside ovary, kite on the surface of water even lands in coast lip. If there are any area which suited for life, hence individual in cyst reacts to do life activity, does movement to try secedes from cyst, surface of its(the cyst is before all also because meeting with water is having salinity is lower hence semi membrane of the permeabel will permeate the water so that softer, and waters down individual in this cyst breaks cochlea from this cyst. I imagine if(when man can like artemia, possibly many Indonesian peoples who is choosing to become cyst because feeling is hard finds subsistence that is competent. It is important to know if this cyst formed from chitin matter, a compound from chalk, same as oyster cochlea and also crab, but level of the hardness differed. this Artemia only found in ' special' are. why? isn't it true artemia ought to can be found life normally in the situation normal. like this fella, artemia of course can live with normal salinity. so do juvenil , zoea& nauplii can live with normal state. and very normal if nauplii of prawn need ate, ups meets with artemia. yup, they get all of artemia. So artemia life in special water territory and can multiply at water territory specially free of its predator.

artemia selected as main food in hatchery-hatchery (prawn seed producer) and also fish seed, because of its protein content is very height can be reach 60% compared to matter the other, depended from food eaten by it. imagines only, with protein so much hence growth and development of larva and also nauplii will leap fast, compared to consumes other food. why protein content in its body as high as that, I anticipate that thing drawn up to meet condition which alien to area or possible of course resides in condition of high salinity requires stability of chemical structure which is not easy to permeated exit from body. tries studying back to making of salty egg, the rising water from root until leaf and also difference of bream and sea fish. all the related to event of osmosis or closer again osmoregulation from an organism. so my assumption, this protein taking care of cells in body artemia stays with alteration of a real extreme salinity, starts sea-water salinity ( 30) gradually becomes very height sality ( 150-200). Some things told by Dr. Agung Sudaryanto in detiknet ( article as complete of click here) but I need to straighten some things.

Of course at that moment we has just conducting massly ( april, 2004), that is up to 5 Ha, but 5 Ha the divided to 6 with various sizes, and 2 Ha x'self as water treatment check becomes having salinity height. so only 3 Ha becoming the conducting ponds which divided to become 4 ponds. and only 2 ponds broadly 1,2 Ha and 1400 m2 which is stable produced it. in detiknet DrAgung tells every cyst gram to contain 225-260 thousand eggs, I tell that is just for cyst strain which that moment had adapted with area artemiapond area Lasem-Rembang given feed of cod, residue drought coconut oil cake from cooking oil plant and fishpond has been done periodical fertilization with egg-ing chicken dirt in routine. That thing will differ in when I to do measurements of cyst at samples from conducting farmer, what is application is not all of technique which we apply because having immeasurable thing. A real I underline in interviewing Dr. Agung Sudaryanto to detiknet that is suggestion of fishpond farmer for only enters cyst lets hatchs in nature when inoculation. The like exactly will make fishpond farmer trying to grow, would directly closes down.

Why like that? artemia which during the time my inoculat in fishpond by Ketut Wahyuadi is obliged to pass hydration phase, even without decapsulation and aeration to 24 hours, then after more than 70% Hatching rate enters to fishpond. just litle bit today. some other time are continuing




Bahasa Indonesia
Kemarin-kemarin saya berjanji untuk membuat artikel tentang perikanan. Saya mulai dengan apa yang telah saya sedikit menguasainya. Artemia, subject yang sempat saya teliti, selama 6 bulan di Lab Udang BBAP Jepara, 1 tahun di Tambak ArLes Waco Lasem, 1 tahun dengan study lapangan per kasus di Rembang.
Mengapa Artemia, itu mungkin pertanyaan sebagaian orang ketika memilih subject tersebut. Pernahkah anda menemukan organisme yang bisa bertahan di lingkungan salinitas 0 permil kemudian menemukannya lagi hidup nyaman pada salinitas 250 permil (NB : air laut salinitasnya 30-35 permil). Mungkin kalau anda bukan orang perikanan, saya bisa menjelaskan kalau artemia itu adalah mahluk tuhan yang paling sexy (dani bilang). nah, Artemia itu dalam keadaan terpaksa misalnya salinitas tinggi (rentang salinitasnya mulai 150 permil kalau menurut buku, namun saya masih menemukannya hidup dengan enjoy pada salinitas 250 permil) , kepadatan tinggi. dia akan melindungi keturunannya dengan membentuk kista dorman. Kista dorman ini akan menjadi individu artemia atau biasa diistilahkan dengan menetas pada kondisi normal, misalkan salinitas normal dan kepadatan normal, kalau di buku antara 15- 150 permil). Mungkin disini saya perlu kembali menegaskan tentang siklus hidup artemia. dalam keadaan normal induk artemia akan bertelur dalam ovariumnya dan kemudian akan mengeluarkan nauplii/artemia yang baru lahir (hal seperti ini disebut ovovivipar). Dan selanjutnya akan mengalami siklus normal dewasa kawin (bukan nikah lho, ga ada penghulunya) dan bertelur lalu melahirkan nauplii lagi. Namun apabila bertemu dengan kondisi yang susah untuk hidup maka artemia akan menghasilkan kista yang menyelubungi telur di dalam ovariumnya. Dan kista (bentuknya seperti butir pasir) yang didalamnya berisi artemia ini bisa tahan 10 tahun di luar ovarium, melayang-layang di permukaan air bahkan mendarat di bibir pantai. Bila ada lingkungan yang cocok untuk hidup, maka individu di dalam kista bereaksi untuk melakukan aktivitas kehidupan, melakukan pergerakan untuk mencoba melepaskan diri dari kista, permukaan kistanya sebelumnya pun karena bertemu dengan air bersalinitas lebih rendah maka membran semi permeabelnya akan menyerap air tersebut sehingga lebih empuk, dan mempermudah individu di dalam kista ini memecahkan cangkang dari kista ini. Saya membayangkan bila manusia bisa seperti artemia, mungkin banyak orang Indonesia yang memilih menjadi kista karena merasa susah menemukan penghidupan yang layak. Perlu diketahui kalau kista ini dibentuk dari zat kitin, suatu senyawa dari kapur, sama seperti cangkang tiram maupun kepiting, namun tingkat kekerasannya berbeda. Artemia ini hanya ditemukan didaerah-daerah 'khusus'. mengapa? bukankah seharusnya artemia bisa ditemukan hidup dengan normal pada keadaan normal. begini bung, artemia memang bisa hidup dengan salinitas normal. begitu juga anak-anak ikan, anak-anak udang bisa hidup dengan keadaan normal. dan normal sekali kalau anak/nauplii udang itu butuh makan, eh ketemu dengan artemia. ya udah abis lah nauplii artemia sekalian dengan induknya. jadi artemia hidup di perairan khusus dan dapat berkembang biak pada perairan khusus yang bebas dari predatornya. artemia dipilih sebagai makanan utama dalam hatchery-hatchery penghasil benih udang maupun benih ikan, dikarenakan kandungan proteinnya sangat tinggi bisa mencapai 60% dibandingkan zat yang lainnya, tergantung dari makanan yang dimakannya. bayangkan saja, dengan protein sekian maka pertumbuhan dan perkembangan larva maupun nauplii akan melonjak pesat, dibanding mengkonsumsi makanan lain. mengapa bisa kandungan protein di dalam tubuhnya setinggi itu, saya menduga hal itu dipersiapkan untuk menemui kondisi yang tidak cocok dengan lingkungannya atau mungkin memang berada di kondisi salinitas tinggi memerlukan kestabilan struktur kimiawi yang tidak mudah terserap keluar dari tubuh. coba pelajari kembali tentang pembuatan telur asin, naiknya air dari akar sampai daun maupun perbedaan ikan air tawar dan ikan laut. kesemuanya berhubungan dengan peristiwa osmosis atau lebih dekat lagi osmoregulasi dari suatu organisme. jadi asumsi saya protein ini yang menjaga agar sel-sel di dalam tubuh artemia bertahan dengan perubahan salinitas yang sangat ekstrim, mulai salinitas air laut (30) berangsur-angsur menjadi salitas sangat tinggi (150-200). Beberapa hal yang dikatakan Dr. Agung Sudaryanto dalam detik.net (artikel selengkapnya klik disini) namun saya perlu meluruskan beberapa hal. Memang pada saat itu baru kami yang membudidayakan secara massal (april, 2004), yaitu sampai dengan 5 Ha, namun 5 Ha tersebut terbagi menjadi 6 petakan dengan berbagai ukuran, dan 2 Ha sendiri sebagai petak pengolahan air menjadi bersalinitas tinggi. jadi hanya 3 Ha yang menjadi petak budidayanya yang terbagi menjadi 4 petak. dan hanya 2 petak dengan luas 1,2 Ha dan 1400 m2 yang stabil produksinya. dalam detik.net Dr.Agung mengatakan setiap gram kista berisi 225-260 ribu telur, saya mengatakan itu hanya untuk kista strain yang saat itu sudah beradaptasi dengan lingkungan tambak daerah Lasem-Rembang yang diberi pakan minyak ikan, bungkil kelapa kering residu dari pabrik minyak goreng dan tambaknya telah dilakukan pemupukan secara berkala dengan kotoran ayam petelur secara rutin. Hal itu akan berbeda ketika saya melakukan pengukuran-pengukuran kista pada sampel-sampel dari petani budidaya, yang mengaplikasikan tidak semua dari teknik yang kami gunakan karena beragam hal. Yang sangat saya garis bawahi dalam wawancara Dr. Agung S terhadap detik.net yaitu saran petani tambak untuk hanya memasukkan kista biar menetas di alam pada waktu inokulasi. Hal seperti justru akan membuat petani tambak yang mencoba untuk berkembang, akan langsung gulung tikar. Mengapa seperti itu? artemia yang selama itu saya inokulasikan di tambak oleh Ketut Wahyuadi wajib melewati tahap hidrasi, meski tanpa dekapsulasi dan diaerasi sampai 24 jam, barulah setelah lebih dari 70% Hatching ratenya masuklah ke tambak. sementara gitu dulu deh.. lain kali disambung.

0 komentar: